Senin, 11 Mei 2009

Bagaimana seandainya lapisan es di kutub mencair?


Kamu pasti sering mendengar istilah global warming(pemanasan global). Seperti yang kita tahu, ratusan tahun belakangan, suhu bumi telah meningkat sekitar 0,5 derajat Celcius. Kedengarannya kenaikan itu tidak banyak, tetapi suhu yang naik setengah derajat Celcius pun berpengaruh besar pada planet kita.
Berdasarkan data Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (The US Environtmental Protection Agency), permukaan laut telah meningkat dari 6 sampai 8 inci ( 15 sampai 20 cm) dalam ratusan tahun terakahir ini.

Suhu yang semakin meninggi dapat menyebabkan beberapa gunung es yang mengapung mencair. Meskipun demikian, sebenarnya hal ini yang menyebabkan air laut meninggi. Bayangkan sebuah gelas yang diisi air setengahnya. Jatuhkan beberapa es batu kedalamnya, maka permukaan air akan naik. Semakin banyak kamu menambahkan es batu, semakin tinggi permukaan airnya. Gunung es yang mengapung berukuran sangat besar. Es sebesar ini berasal dari es yang ada di daratan kemudian mengalami patah dan jatuh ke laut. Dengan kata lain, gunung es seperti es batu yang sangat besar yang mengapung dalam segelas air yang sangat besar pula. Suhu yang semakin tinggi akan menyebabkan gletser menjadi lemah, semakin banyak retakan semakin banyak es yang patah. Begitu gunung es itu jatuh ke laut, maka permukaan laut akan naik.

Jika meningkatnya suhu dapt mempengaruhi gletser dan gunung-gunung es yang mengapung, dapatkah lapisan es kutub mencair sehingga menyebabkan permukaan laut naik? Ini mungkin dapat terjadi, tetapi tidak seorang pun tahu kapan akan terjadi.

Daratan yang paling banyak ditutupi es adalah Antartika di Kutub Selatan yang mengandung 90% dari seluruh es yang ada di Bumi (70%-nya adalah air). Antartika tertutup es setinggi rata-rata 7.000 kaki (2, 133 meter) tebalnya. Apabila seluruh Antartika mencair, garis ketinggian permukaan air laut akan naik sekitar 200 kaki (61 meter). Akan tetapi suhu rata-rata di Antartika -37 derajat Celcius. Jadi, es disana tidak mungkin mencair. Pada kenyataannya, suhu pada sebagian besar benua itu tidak pernah diatas titik beku.

Sementara itu, di Kutub Utara, es tidak setebal di Kutub Selatan. Es mengambang di Laut Artik. Jika mencair garis ketinggian permukaan laut tidak akan terpengaruh.

Ada sejumlah es yang menutupi Greenland, yang akan menambah ketinggian lauta sebesar 7 meter jika mencair. Karena Greenland lebih dekat ke equator daripada Antartika, maka suhu disana lebih tinggi sehingga es lebih mudah mencair.Akan tetapi, ada alasan yang kurang sedramatis mencairnya kutub, yaitu meningkatnya suhu air. Air akan paling padat pada suhu 4 Celcius., Di atas ataupun dibawah suhu ini, kepadatan air akan menurun. Jadi, ketika suhu air naik, maka air akan mengembang dan menyebabkan naiknya ketinggian permukaan air laut.

Pada tahun 1955, di sebuah Seminar Internasional tentang Perubahan Cuaca (The International Panel on Climate Change) mengeluarkan laporan yang berisi tentang perubahan batas ketinggian permukaan air laut pada tahun 2100. Ada yang yang memperkirakan bahwa permukaan air laut akan naik 50 cm dengan perkiraan terendah naik 15 cm dan perkiraan tertinggi naik 95 cm. Naiknya batas ketinggian permukaan air laut ini berasal dari kenaikan suhu lautan dan mencairnya gletser, lempengan-lempengan es. Kenaikan 50 cm bukanlah jumlah yang sedikit. Hal ini tentu akan berakibat fatal pada kota-kota berpantai, khususnya pada saat terjadi badai.
read more..

1 komentar:

  1. tulisan yang bagus.....
    semoga dengan banyaknya tulisan seperti akan menyadarkan umat manusia tentang alam yang semakin tak bersahabat.
    jangan lupa kunjungi juga blog http://baimbach.blogspot.com

    BalasHapus